Prinsip Usability oleh Nielsen
1.
Visibility of system status (Sistem harus dapat menginformasikan kepada
pengguna tentang apa yang terjadi pada system)
Tautan
Feedback
yang menunjukkan tautan pada cerpenista sudah cukup baik. Text tautan dibedakan
dengan text non-tautan dengan cara memberi warna hijau (text non-tautan diberi
warna hitam). Saat posisi kursor berada pada tautan, tautan otomatis diberi
garis bawah dan kursor berubah.
Navigasi
Saat kursor
menuju menu navigasi, menu yang bersangkutan akan diberi pembeda berupa
sebuah rounded rectangle bewarna hijau. Hal ini membantu pengguna
mengidentifikasi menu navigasi apa yang sedang ia tunjuk.
Masalah:
Masalah
muncul saat menampilkan halaman aktif. Penanda halaman aktif kurang
menonjol. Bagi pengguna yang kurang jeli, bisa saja penanda halaman aktif
tersebut tidak terlihat.
Solusi:
Sebaiknya
penanda dibuat dengan warna yang lebih gelap, sehingga terlihat berbeda dengan
warna latar belakang. Dengan memberikan tanda pada halaman yang sedang aktif,
pengguna dapat mengetahui dengan mudah posisi halaman tempat ia berada saat
ini.
Melanjutkan
cerpen
Setelah
pengguna menekan tombol kirim saat melanjutkan cerpen. Cerpenista memberikan
respon berupa animasi lingaran bewarna biru dan menonaktifkan tombol kirim. Hal
ini membuat pengguna menyadari bahwa tulisan yang ia buat sedang dikirim.
2. Match
between system and the real world (Sistem harus ‘berbicara’ dalam bahasa yang
biasa digunakan oleh pengguna. Kata,frasa, dan istilah yang digunakan mengikuti
kebiasaan yang ada)
Bahasa
Bahasa yang
digunakan cerpenista adalah bahasa Indonesia.
Masalah:
Cerpenista
sering mencantumkan kata yang tidak baku.
Solusi:
Kurangi penggunaan
kata yang tidak baku.
Istilah yang
digunakan
Sebagai
situs penulis, cerpenista lebih banyak menggunakan kata anggota untuk merujuk
kepada anggota cerpenista. Sebaiknya, digunakan istilah seperti cerpenis atau
penulis agar suasana pada cerpenista lebih terasa.
3. User
control and freedom (Pengguna kadang memilih pilihan yang salah dan memerlukan
opsi ‘emergency exit’. Pengguna dapat keluar dari keadaan akibat pilihan yang
salah tersebut tanpa perlu melewati kegiatan tambahan lainnya)
Pilihan
pembatalan
Di beberapa
bagian cerpenista, disediakan opsi untuk membatalkan aksi yang hendak dilakukan
pengguna. Misalnya pada saat melakukan registrasi :
4.
Consistency and standards (Pengguna tidak harus berpikir apakah kata, situasi,
dan aksi yang berbeda ternyata memiliki arti yang sama)
Navigasi
Berikut
adalah menu navigasi utama yang ada di cerpenista:
Masalah:
Masalah
pertama yang muncul pada navigasi tersebut adalah bahasa. Ada menu yang
menggunakan bahasa Inggris, dan ada menu yang menggunakan bahasa Indonesia.
Masalah
kedua adalah penggunaan istilah “Top” kurang tepat. Top pada cerpenista mengacu
pada “Tulisan paling populer”. Penggunaan kata top pada umumnya mengacu kepada
posisi teratas dari suatu situs. Ketika pengguna memilih menu top, yang
diharapkan pengguna adalah ia kembali melihat bagian atas halaman situs yang
sedang ia buka.
Masalah
ketiga adalah ukuran huruf. Ukuran huruf yang digunakan pada kata forum dan
favorit lebih kecil dibandingkan dengan kata yang lain.
Solusi:
Gunakan
bahasa yang seragam untuk menu navigasi. Ganti kata top dengan kata yang lebih
deskriptif, seperti tulisan terpopuler. Seragamkan ukuran huruf.
Tautan ke
halaman sendiri (Self Link)
Nielsen dan
Tahir (2001) memberikan sebuah prinsip desain berikut :
Jangan memberikan
tautan aktif ke halaman utama, di halaman utama
Sedangkan
Johnson (2006) lebih meluaskan prinsip diatas menjadi :
Jangan
memberikan tautan aktif ke halaman saat ini, di halaman saat ini
Masalah:
Cerpenista
mengandung self link hampir di setiap halaman.
Solusi:
Hilangkan self
link, paling tidak self link yang berada di halaman utama.
5. Error
prevention (Sistem didesain sehingga mencegah pengguna melakukan kesalahan
dalam penggunaan system. Bisa dilakukan dengan menggunakan pilihan konfirmasi)
Error
prevention pada suatu antarmuka berfungsi untuk mencegah pengguna
melakukan suatu kesalahan saat menggunakan suatu situs.
Melanjutkan
cerpen
Cerpenista
melakukan pencegahan terhadap kesalahan double post. Ketika pengguna
mengirim lanjutan cerpennya, secara otomatis tombol kirim dimatikan (tidak bisa
diklik) seperti pada gambar berikut :
Mekanisme tersebut cukup efektif untuk
mencegah double post, yang sering terjadi di forum-forum.
Konfirmasi
kata sandi
Pada saat
registrasi, salah memasukkan kata sandi dapat berakibat fatal. Untuk mencegah
pengguna memasukkan kata sandi yang salah, cerpenista menaruh isian konfirmasi
kata sandi berikut :
Masalah:
Konfirmasi
kata sandi dengan mengetik ulang seperti diatas memiliki beberapa kelemahan.
Pertama, pengguna hanya dapat melihat kata sandi tidak sesuai berdasarkan
banyak karakter. Kedua, kesalahan pengetikan kata sandi baru terlihat setelah
pengguna men-submit informasinya, sehingga fungsi pencegahan menjadi
kurang terasa.
Solusi:
Berikan
tanda, misalnya tanda centang, yang akan langsung muncul setelah pengguna
mengetik kata sandi di kedua kotak isian.
6.
Recognition rather than recall (Membuat objek, aksi, dan pilihan yang ada
visible (jelas))
Memilih
cerpen favorit
Cerpenista
menyediaan fasilitas bagi pengguna untuk memilih cerpen favoritnya. Untuk
memilih suatu cerpen sebagai cerpen favorit, pengguna dapat mengklik gambar
hati yang ada pada cerpen.
Lambang hati
ini mudah terlewatkan oleh pengguna yang baru memakai cerpenista. Pengguna awal
pun akan merasa kesulitan mengenali fungsi dari ikon hati tersebut. Sebaiknya
ditambahkan text tambahan untuk menjelaskan fungsi ikon hati tersebut, seperti
“Pilih sebagai cerpen favorit : [gambar hati]“.
7.
Flexibility and efficiency of use (Permudah pengguna untuk melakukan
kegiatannya dengan lebih cepat)
Cerpen yang
diikuti
Setelah
login, pengguna akan diarahkan langsung ke halaman profil. Di halaman profil
ini, terdapat tautan cerpen yang sebelumnya telah diikuti oleh pengguna. Dengan
adanya fasilitas ini, pengguna dapat menuju cerpen yang sedang ia ikuti dengan
lebih cepat.
Cerpen
favorit
Cerpenista
juga memberikan fasilitas favorit untuk mengelola daftar cerpen favorit
pengguna. Dengan fasilitas ini, pengguna dapat membaca kembali cerpen yang ia
sukai dengan mudah.
8. Aesthetic
and minimalist design (Dialog seharusnya tidak mengandung informasi yang tidak
relevan atau tidak terlalu diperlukan)
Tipografi
(Tata huruf)
Cerpenista
lebih banyak menggunakan media huruf untuk berinteraksi dengan
penggunanya. Typeface yang digunakan termasuk kedalam jenis sans
serif. Typefacejenis sans serif memudahkan pengguna untuk membaca dalam
waktu yang lama.
Whitespace
Penggunaan
whitespace di bagian cerpen sudah cukup baik. Dengan mengasumsikan post dari
seorang pengguna menjadi sebuah paragraf, tampilan cerpen menjadi lebih mudah
dibaca. Selain itu, tampilan cerpen menjadi mirip dengan format cerpen pada
umumnya.
Logo pada
header
Pencantuman
logo pada header menjadi penting untuk menunjukkan identitas dari situs.
Cerpenista meletakkan logonya di bagian kiri atas. Posisi peletakan logo ini
sudah baik. Hal ini dikarenakan sebagian besar pembaca mulai membaca situs dari
pojok kiri atas, seperti saat membaca buku.
Masalah:
Logo di
halaman utama diletakkan terlalu dekat dengan kalimat “Paling Baru di
Cerpenista”. Kalimat tersebut dicetak dengan huruf yang lebih tebal dan lebih
besar dibandingkan dengan logo.
Solusi:
Perbesar
ukuran logo.
9. Help
users recognize, diagnose, and recover from error (Pesan kesalahan harus
dijelaskan dalam bahasa yang jelas, menjelaskan masalah dan memberikan solusi)
Pada bagian
ini hal yang akan dikaji adalah bantuan yang yang diberikan oleh situs saat
pengguna melakukan kesalahan.
Kesalahan
pada saat mendaftar menjadi pengguna
Kesalahan
yang sering dilakukan oleh pengguna pada saat registrasi adalah adanya isian
yang lupa atau salah diisi. Berikut adalah pesan kesalahan yang muncul pada
registrasi :
Masalah:
Dapat
dilihat bahwa seluruh pesan kesalahan muncul di bagian atas form registrasi.
Hal ini memang mengelompokkan pesan kesalahan pada satu bagian. Namun, pada
saat pengguna harus melakukan koreksi pengisian, pengguna terpaksa harus
menggerakkan pandangannya dari pesan kesalahan ke isian yang salah beberapa
kali.
Satu hal
lagi yang mengganggu adalah isian yang salah tidak ditandai. Pengguna mau tidak
mau harus mencari sendiri isian yang salah.
Bunyi dari
pesan kesalahan sudah cukup memberikan gambaran kesalahan yang terjadi. Namun,
ada beberapa pesan kesalahan yang masih buram. Misalnya pesan kesalahan saat
pengguna mengisi nickname dan email yang telah terdaftar berikut :
Saat melihat
pesan kesalahan tersebut, pengguna mungkin bertanya : “Kenapa nickname dan
email saya tidak dapat digunakan?”. Sebaiknya pesan kesalahan tersebut dapat
diganti dengan kalimat yang lebih menjelaskan kesalahan yang terjadi.
Solusi :
Letakkan
pesan kesalahan berdekatan dengan isian yang salah. Tandai isian yang salah,
bisa dengan menggunakan tanda silang [x] atau menggunakan penanda warna,
seperti warna merah. Buat pesan kesalahan yang lebih deskriptif. Pesan
kesalahan “Nickname/Email tersebut tidak dapat anda gunakan” dapat diganti
dengan kalimat “Nickname/Email tersebut telah dipakai.” Hal tersebut akan
memudahkan pengguna mengenali kesalahan yang ia lakukan.
Login
Kesalahan yang
mungkin dilakukan oleh pengguna saat login adalah : salah mengisi
username/email dan salah mengisi kata sandi.
Masalah:
Saat
pengguna salah memasukkan kata sandi, pesan kesalahan yang muncul adalah :
Pesan
tersebut jelas menyatakan bahwa login gagal. Pesan tersebut cukup baik untuk
menampilkan tautan untuk kembali ke form login. Namun, pesan tersebut tidak
menyebutkan apa yang menyebabkan kesalahan login terjadi.
Saat
pengguna memasukkan email yang tidak terdaftar, pesan kesalahan yang muncul
adalah :
Yang
membingungkan adalah, kenapa dua pesan kesalahan yang mungkin muncul pada login
jauh berbeda? Bahkan di pesan kesalahan yang kedua ini, tidak disediakan tautan
untuk kembali ke halaman login. Bunyi pesan kesalahannya lebih mirip dengan
pesan kesalahan saat saya mencari anggota, yang ternyata tidak terdaftar.
Solusi:
Seragamkan
format kedua kesalahan tersebut. Beritahu pengguna alasan mengapa mereka gagal
login ke situs. Cukup dengan menampilkan kalimat “Email atau password salah”
masalah ini akan terselesaikan.
Melanjutkan
Cerpen
Pada saat
pengguna ingin melanjutkan cerpen yang telah ada, pengguna diharuskan
mengetikkan lanjutan cerpennya. Jika pengguna tidak mengetikkan apapun lalu
menekan tombol kirim, akan muncul pesan peringatan berikut :
Pesan tersebut
sudah cukup deskriptif dan diletakkan dekat dengan sumber kesalahan.
Jika terjadi
gangguan pada koneksi internet saat pengguna menekan tombol Kirim, keluar pesan
kesalahan berikut :
Yang harus
diperbaiki pada pesan ini adalah penggunaan istilah teknis, yaitu timeout.
Lebih baik jika bagian “timeout jaringan” diganti dengan “gangguan pada
jaringan”.
404 Error
404 Error
adalah istilah untuk pesan kesalahan yang muncul saat pengguna mengakses
halaman yang tidak ada pada suatu situs. Cerpenista menyediakan pesan kesalahan
404 berikut :
Pesan
kesalahan tersebut sudah cukup deskriptis. Namun, sebaiknya bagian title
diganti dengan “Halaman yang anda cari tidak ditemukan”.
10. Help and
documentation (Sistem menyediakan bantuan dan dokumentasi yang berisi informasi
tentang penggunaan system)
Halaman
Bantuan
Halaman
bantuan cerpenista adalah halaman bantuan yang didesain berbasiskan tujuan dari
pengguna. Halaman bantuan berisi langkah-langkah yang harus dilakukan pengguna
untuk aktif di cerpenista.
Halaman
bantuan ini cukup mudah untuk dipahami oleh pengguna awam sekalipun.
Masalah:
Masalah yang
muncul pada bantuan tersebut adalah judul dari halaman bantuan tersebut.
Halaman bantuan diakses melalui menu navigasi “Bantuan” yang berada di bagian
bawah. Namun, ketika halaman bantuan terbuka, judul dari halaman tersebut
adalah “10 Tips untuk Anggota Baru”.
Makna dari
tips agak jauh dari bantuan. Ketidakkonsistenan ini dapat membuat pengguna
merasa dirinya salah memilih tautan.
Solusi:
Seragamkan
judul dari halaman bantuan dengan tautan yang menuju dirinya. Misal diganti
dengan “Petunjuk Penggunaan”.
Tooltip
Di beberapa
bagian, cerpenista menyertakan tooltip untuk membantu pengguna memahami sebuah
fungsi.
Masalah:
Ada beberapa
tooltip yang tidak deskriptif, misalnya tooltip untuk top yang berbunyi
“ranking yang paling top”. Tooltip seperti ini akan membingungkan pengguna,
bukan membantu pengguna.
Solusi:
Sebaiknya,
kalimat pada tooltip diganti dengan kalimat yang lebih deskriptif.